Siapa yang tidak mengenal sosok Jerinx dari Superman Is Dead?
Memiliki karakter tajam serta cara berpikir yang kritis, penggebuk drum asal Bali ini pun nyaris selalu jadi jawaban para punker Indonesia kala ditanya mengenai musisi favorit mereka.
Dan jika Anda juga merasa akrab dengan sosok tersebut, maka seharusnya Anda juga akan mengenal nafas kedua di dalam perjalanan musiknya, Devildice.
Seperti diketahui, Devildice merupakan sisi lain dari seorang Jerinx. Sejenak melepas tangannya dari belenggu drum, pemuda kelahiran 10 februari 1977 ini pun menjelma menjadi seorang vokalis dengan cara bernyanyi yang 'keras'.
"Di dalam berkesenian, Devildice banyak dipengaruhi film-film gangster jaman dulu, kustom kulture dan eksotisme khas punk tropikal." tulis Jerinx di Facebook mewakili nafas rekan-rekannya.
Berkibar sejak 1997 silam, band yang juga membawa nama Leo Sinatra [gitar], Sailor July [Bass], T.R [drum], dan Mr.F [trumpet] sebagai anggota resminya ini tercatat telah menelurkan sebuah album perdana yang sangat mewakili karakter mereka di dunia musik, Army Of The Black Rose.
Dan menatap kedepan, Devildice dipastikan akan selalu menjadi sisi yang berbeda dari seorang Jerinx dalam menjalani petualangan megahnya bersama Superman Is Dead.
"Devildice adalah outlet yang memberi 'setan' dalam diri saya ruang untuk berteriak. Argumen filosofisnya, energi Yin dan Yang harus seimbang. Karena ketika keseimbangan hilang, kepekaan yang menjadi kekuatan utama seorang seniman akan terancam." lanjut Jerinx serius.
Jadi, sudahkah Anda mendengar 'teriakan' mereka?
Memiliki karakter tajam serta cara berpikir yang kritis, penggebuk drum asal Bali ini pun nyaris selalu jadi jawaban para punker Indonesia kala ditanya mengenai musisi favorit mereka.
Dan jika Anda juga merasa akrab dengan sosok tersebut, maka seharusnya Anda juga akan mengenal nafas kedua di dalam perjalanan musiknya, Devildice.
Seperti diketahui, Devildice merupakan sisi lain dari seorang Jerinx. Sejenak melepas tangannya dari belenggu drum, pemuda kelahiran 10 februari 1977 ini pun menjelma menjadi seorang vokalis dengan cara bernyanyi yang 'keras'.
"Di dalam berkesenian, Devildice banyak dipengaruhi film-film gangster jaman dulu, kustom kulture dan eksotisme khas punk tropikal." tulis Jerinx di Facebook mewakili nafas rekan-rekannya.
Berkibar sejak 1997 silam, band yang juga membawa nama Leo Sinatra [gitar], Sailor July [Bass], T.R [drum], dan Mr.F [trumpet] sebagai anggota resminya ini tercatat telah menelurkan sebuah album perdana yang sangat mewakili karakter mereka di dunia musik, Army Of The Black Rose.
Dan menatap kedepan, Devildice dipastikan akan selalu menjadi sisi yang berbeda dari seorang Jerinx dalam menjalani petualangan megahnya bersama Superman Is Dead.
"Devildice adalah outlet yang memberi 'setan' dalam diri saya ruang untuk berteriak. Argumen filosofisnya, energi Yin dan Yang harus seimbang. Karena ketika keseimbangan hilang, kepekaan yang menjadi kekuatan utama seorang seniman akan terancam." lanjut Jerinx serius.
Jadi, sudahkah Anda mendengar 'teriakan' mereka?
sumber: http://showbiz.liputan6.com/read/537477/devildice-nafas-kedua-sang-penabuh-drum-sid